Kamis, 25 September 2014

0 komentar

paruh di ujung bukit


Paruh di ujung bukit

Menjulang tinggi Bertiang banbu

Rapuk tak akan jadi senandung

Tujuan hidup kuatkan hati

Senandung lara tak sayat lagi


Biarkan buih menerjang lautan

Ombang membiah menerjang mengekang

Biarkan sendau hiasi malam

Tak jadi musim dalam hidup

Hidup, bahagia dan tersenyum

Itu..

Hidup, merapuh dan melengguh

Juga...



Ratapan tiada berbuah

Lari dengan tujuan itu

Melangkahpun begitu

Mengayun sehelai ranting



Di pucung duri mawar

Melancip menusuk

Menumbuh Membui

Tapi tak membusuk!
0 komentar
 DI DOA IBUKU

Diwaktuku masih kecil, gembira dan senang.
Tiada duka ku kenang, tak kunjung mengerang.
Di sore hari nan sepi, ibuku bertelut.
Sujud berdoa, kudengar namaku disebut.
Di doa ibuku, namaku disebut.
Didoa ibu, kudengar ada namaku disebut.
Kini bidukku tlah siap, kudayung sendiri.
Mengarung samudera luas, berjuang mandiri.
Namun bayangan ibuku, sewaktu bertelut.
Sujud berdoa, kudengar namaku disebut.
Di doa ibuku, namaku disebut.
Didoa ibu, kudengar ada namaku disebut.
Seringlah ini kukenang, dimasa yang berat.
Dikala hidup mendesak, dan nyaris kusesat.
Melintas gambar ibuku, sewaktu bertelut.
Kembali sayup kudengar, namaku disebut.
Di doa ibuku, namaku disebut.
Didoa ibu, kudengar ada namaku disebut.
Sekarang dia telah pergi, kerumah yang senang.
Namun kasihnya padaku, selalu kukenang.
Kelak disana kamipun, bersama bertelut.
Memuji Tuhan yang dengar, namaku disebut.
Di doa ibuku, namaku disebut.
Didoa ibu, kudengar ada namaku disebut.

Jumat, 12 September 2014

0 komentar
SEPI

iki sepine sopo?
kathik ono sepi sepo....

langit peteng kagubeng dening mendung....
tanpa angin tanpa wicara...
tanpa lagon tanpa gending...

yen sliramu isih rumongso tresno
gunemu bakal dak anti...
nadyan getir rasaning ati....

sepi....
iki sepine sopo
kathik ono sepi sepo... 

0 komentar
Kelembutan hatinya membuatku terpana. . .
Melihat kehindahan Rembulan,
Sama seperti melihat keindahan wajahnya.

Sungguh kuat dia menghadapi ini semua. . .
Menghadapi keaadaannya yg begitu nyata.
Merasakan penderitaannya sendirian.
Dan mengukur penderitaan diatas mimpi . . .

Walau dia hanya Bidadari tanpa sayap,
Tapi kelembutan hatinyalah yang membuatku merasa seperti.....
Berada di atas awan.