Kamis, 25 September 2014

 DI DOA IBUKU

Diwaktuku masih kecil, gembira dan senang.
Tiada duka ku kenang, tak kunjung mengerang.
Di sore hari nan sepi, ibuku bertelut.
Sujud berdoa, kudengar namaku disebut.
Di doa ibuku, namaku disebut.
Didoa ibu, kudengar ada namaku disebut.
Kini bidukku tlah siap, kudayung sendiri.
Mengarung samudera luas, berjuang mandiri.
Namun bayangan ibuku, sewaktu bertelut.
Sujud berdoa, kudengar namaku disebut.
Di doa ibuku, namaku disebut.
Didoa ibu, kudengar ada namaku disebut.
Seringlah ini kukenang, dimasa yang berat.
Dikala hidup mendesak, dan nyaris kusesat.
Melintas gambar ibuku, sewaktu bertelut.
Kembali sayup kudengar, namaku disebut.
Di doa ibuku, namaku disebut.
Didoa ibu, kudengar ada namaku disebut.
Sekarang dia telah pergi, kerumah yang senang.
Namun kasihnya padaku, selalu kukenang.
Kelak disana kamipun, bersama bertelut.
Memuji Tuhan yang dengar, namaku disebut.
Di doa ibuku, namaku disebut.
Didoa ibu, kudengar ada namaku disebut.

0 komentar:

Posting Komentar